Mei 31, 2016

  KORAMIL 2205/KALAPANUNGGAL
         DIM 0622/KAB.SUKABUMI          
                                                                                                                 



Koramil 2205 kalapanunggal membawahi 2 Kecamatan masing-masing Kec.Kalapanunggal dan Kec.Kabandungan,terdiri dari 13 desa.dipimpin oleh Kapten Inf Dikdik.dengan jumlah anggota 18 orang,13 Babinsa dan para Bamin,dengan luas wilayah 7.627, 354 Ha. Sebagian tanah seluas itu diisi oleh lebih dari 47.851 jiwa/penduduk juga terdiri atas 36 dusun, 58 RW, dan 211 RT. Serta sejumlah desa seperti, Desa Gunung Endut, Mekarsari, Kadununggal, Kalapanunggal, Palasari Girang, Walangsari, dan Pulosari.  

Mei 11, 2016

Profil Kecamatan Kabandungan




KECAMATAN KABANDUNGAN


DSCF2917 KABANDUNGAN

Adalah sebuah kecamatan yang terletak di kabupaten sukabumi Kabandungan Sebelumnya masih di bawah pemerintahan Kecamatan Kalapanunggal, Namun Pada Tahun 1994 Akhirnya Kabandungan memisahkan diri karena penduduknya yang makin banyak serta wilayahnya yang cukup luas.

SISTEM PEMERINTAHAN
 Kabandungan memiliki 6 wilayah Kelurahan diantaranya Kelurahan Kabandungan, Tugubandung, Mekarjaya, Cihamerang, Cipeuteuy, dan Cianaga. Tiap tiap kelurahan kemudian di bagi menjadi 5 Kemandoran dan tiap tiap kemandoran dibagi menjadi 5 RT. Adapun letak Kantor kecamatan Kabandungan sendiri terletak di Kp Tangkolo JL Tirta Atmaja KM I RT26/10 Desa Kabandungan
LETAK GEOGRAFIS
Kabandungan memiliki letak geografis 6047’.21.16’’S – 106037’12.94”T dengan ketinggian 789 diatas permukaan laut kecamatn kebandungan berbatasan dengan :
  • Utara = Leuwi liang ( Kabupaten Bogor )
  • Timur Laut = ( Cidahu )
  • Timur = Kalapanunggal & Parakan salak
  • Tenggara = Kalapanunggal, Cikidang
  • Selatan = Cikidang, Cikakak
  • Barat Daya = Cikakak, Cisolok
  • Barat = Cisolok
  • Barat Laut = Kabupaten Lebak ( Banten )


Kabandungan juga biasa di sebut sebagai ujung dari kabupaten sukabumi, karena letaknya yang beratasan dengan Kabupaten Bogor serta Propinsi Banten, selain itu kabandungan juga di apit oleh banyak gunung salah satunya  yang terkenal gunung Salak yang menjadi Bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun salak ( TNGHS ), selain itu ada juga gunung Koromong, gunung bancet di sebelah Barat.
Gunung Wayang di sebelah timur, Gunung kendeng, Gunung Kasur Disebelah utara. curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun, namun di beberapa daerah pegunungan antara 3.000 sampai 5.000 mm per tahun.                               
Banyaknya gunung di sekitar kecamatan kabandungan, menjadikan kabandungan sebagai tempat yang udaranya bisa terbilang sejuk dan suhu terendah bisa mencapai 100c.Apabila pada Musim Kemarau. Selain gunung dikabandungan juga terdapat hulu sungai Citarik Yang  mengalir ke samudera hindia melalui Pelabuhan Ratu adapun Hul sungai citarik sendiri terletak di kawasan TNGH ( Taman Nasional Gunung Halimun ) selain citarik ada juga seungai cipanas yang mempunyai hulu di sekitar kawasan Gunung salak , kedua sungai ini bertemu dan bermuara di desa tugubandung kemudian menjadi satu dan mengalir melalui Cikidang, di cikidang sendiri aliran sungai citarik dijadikan sebagai tempat untuk arum jeram.
MATA PENCAHARIAN    Penduduk di kecamatan Kabandungan memiliki mata pencaharian sebagai petani baik petani sayuran maupun petani padi, daerah pertanian hampir tersebar luas dari desa cipeuteuy sampai desa Cianaga terutama di pinggiran Aliran sungai citarik dan cipanas Hampir sepenuhnya ditanami Oleh padi, untuk lahan pertanian sayuran terdapat pada lereng lereng Gunung terutama di daerah Sorogol – Leuwi waluh. Adapaun sayuran yang ditanam bermacam – macam diantaranya : Kol, Mentimun, Terung Ungu, Cabe, Tomat dan masih banyak lai, kebanyakan hasil tanaman sayur mereka di jual kepada pengepul kemudian di pasok ke pasar – pasar besar di Tanggerang dan Bogor. Selain pertanian ada juga sebagian penduduk yang berternak kambing,sapi, kerbau  karena tingkat daerahnya yang masih sejuk dan curah hujan yang tinggi memungkinkan untuk tumbuh cepatnya rumput dan dedaunan, dan rumput tersebut dimanfaatkan oleh penduduk sebagai pakan ternak mereka. Beternak ikan pun sebagian penduduk ada yang menjalaninya hanya saja tidak terlalu mendominsai untuk daerah ini. Selain itu PTPN untuk tanaman teh terdapat di kampung malani Kabandungan dimana hampir sepertiga desa kabandungan adalah kawasan PTPN Tanaman teh  hal ini menyebabkan sebagian penduduk terutama wanita memilih menjadi pemetik teh di PTPN ini
GEOTHERMAL
Kabandungan memiliki Potensi Geothermal yang cukup tinggi hal ini terlihat dengan adanya perusahaan asing ( PT. Chevron ) merupakan sebuah perusahaan panas bumi yang berada di Gunung Salak, terletak di ketinggian 1350 meter dari permukaan laut, dengan melewati jalur yang berliku-liku. Wilayah lapangan Gunung Salak seluas 100 km2 terletak pada tiga kecamatan, berada di dua kabupaten yang berpusat di Kecamatan Kalapanunggal dan Kabandungan Sukabumi, dan juga Kecamatan Pamijahan Bogor.
Kondisi lapangan Chevron Geothermal Salak, kira-kira terdiri dari 69 sumur panas bumi, reservoir di dominasi oleh uap dengan temperatur 220-315 derajat celcius. Khusus sumur panas bumi terdiri dari 16 sumur injeksi, 4 sumur abandon/idle, dan 43 sumur produksi/pengembangan.
Sebelum dialihfungsikan dan dikelola oleh perum perhutani, hutan Gunung Halimun Salak berfungsi sebagai hutan produksi hingga terjadi  banyak perambahan.
KEBUDAYAAN & AGAMA   Kecamatan Kabandungan Mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama islam meskipun di tiap – tiap daerah ada pemeluk non islam tapi warga kebandungan tetap bisa bersosialisasi dan menghargai perbedaan kepercayaan tersebut. Selain itu  memliki beberapa unsure kebudayaan jaman dahulu yang masih banyak digunakan atau pun masih di lestarikan diantaranya
 1.Pencak Silat adalah seni bela tradisional asal Indonesia yang memliki banyakl aliran di kabandungan sendiri ada beberapa kampung yang masih mengajarjkan beladiri tradisional ini diantaranya Kp Sorogol ( Desa Mekarjaya ), Kp Pameungpeuk( Desa Cihamerang ), Kp Pasir Eurih ( Desa Cihamerang ), Kp Cianaga ( Desa Cianaga ) & Kp Cisasah ( Desa Tugubandung )
  1. Degung merupakan salah satu gamelan khas dan asli hasil kreativitas masyarakat Sunda. Gamelan yang kini jumlahnya telah berkembang pesat. Seni degung banyak di ajarkan di sekolah – sekolah sebagai pelajaran ekstrakurikuler. Namu seiring perkembangan jaman hanya sedikit kaum muda yang melestarikanya.
  2. Upacara adat Kawinan. Agar tercapainya keselamatan dan kelancaran saat perkawinan biasanya sebelum ijab kqobul di mulai diadakan upacara ritual pernikahan dan ini masih melekat kuat di daerah kabandungan
  3. Tahlil merupakan kegiatan dzikir kepada Allah SWT sebagai tanda rasa syukur umat kepada penciptanya. Selai n itu dzikir juga biasa dilakukan sebelum seseorang melakukan hajat seperti pernikahan, khitanan, dan ada pula untuk mendoakan orang yang sudah meninggal.
  4. Ritual sarang adalah sebuah ritual dimana seorang petua ‘ tokoh adat “ berdoa agar beberapa hari kedepan tidak turun hujan “ biasanya ketika musim menjemur padi “
BAHASA
Orang kabandungan menggunakan Bahasa sunda sebagai bahasa keseharian mereka. Bahasa sunda juga di ajarkan lewat pelajaran muatan local di sekolah-sekolah yang ada di kecamatan kabandungan
POTENSI WISATA
Banyaknya Pegunungan di daerah sekitar kabandungan membuat kabandungan memiliki banyak potensi wisata yang sangat indah. Namun kurangnya dukungan dari pemerintahan setempat membuat tempat – tempat potensial di kabandungan nyaris tidak diketahui banyak orang, alasanya karena jalan yang terjal dan jauh dari pemukiman adapun tempat- tempat nya adalah sebagai berikut
1.TNGHS ( Taman Nasioanl Gunung Halimun Salak ) adalah salah satu taman nasional yang terletak di Jawa bagian barat. Dan salah satunya termasuk Kabandungan . tmerupakan Kawasan konservasi dengan luas 113.357 hektare ini menjadi penting karena melindungi hutan hujan dataran rendah yang terluas di daerah ini, dan sebagai wilayah tangkapan air bagi kabupaten-kabupaten di sekelilingnya. Melingkup wilayah yang bergunung-gunung, dua puncaknya yang tertinggi adalah Gunung Halimun (1.929 m) dan Gunung Salak (2.211 m).Keanekaragaman hayati yang dikandungnya termasuk yang paling tinggi, dengan keberadaan beberapa jenis fauna penting yang dilindungi di sini seperti elang jawamacan tutul jawaowa jawasurili dan lain-lain. Kawasan TNGHS dan sekitarnya juga merupakan tempat tinggal beberapa kelompok masyarakat adat, antara lain masyarakat adat Kasepuhan Banten Kidul dan masyarakat Baduy.
  1. Curug ciuluran , merupakan sebuah air terjun yang terdapat di aliran sungai cikurutug kp sorogol desa mekarjaya air terjun ini memiliki ketinggian 12 meter sayangnya jalan yang terjal menyulitkan untuk menemui tempat ini
  2. Curug sentral , air terjun yang berada di area PTPN teh  malani air terjun ini mempunyai ketinggiamn 25 m di sekitar areal areal air terjun ini terdapat sebuah penjara bawah tanah bekas penjajahan jaman jepang ,namun situs bersejarah ini telah ambles karena tidak ada yang merawatnya  air terjun ini sempat dijadikan tempat wisata  oleh pemerintah setempat. Namun karena tidak ada pengurus yang tetap tempat ini kembali terbengkalai
  3. Cadas belang, sebuah tebing batu yang berada di kaki gunung koromong kp ciaul desa mekarjaya tebing ini memiliki ketinggian 285 m diatas permukaan tanah konon di bawah tebing ini terdapat jejak kaki sikabayan. Apabila kita mendatanginya pada musim kemarau kita bisa melihat keindahnya yang menkajubkan, namun apabila kita mendatanginya pada musim hujan maka tebing ini akan penuh dengan lumut yang menempel pada dinding tebing, itu dikarenakan banyaknya air yang mengalir
  4. PENDIDIKAN    Pendidikan merupakan hal yang diutamakan di setiap daerah. Meskipun kabandungan terbilang daerah yang lumayan tertinggal perkembangan teknologinya .namun itu tidak membuat pertumbuhan pendidikanya juga tertinggal , hal itu bisa dilihat dengan banyaknya sekolah diantaranya
  •  SEKOLAH DASAR
  • SDN TANGKOLO
  • SDN PAJAGAN
  • SDN KABANDUNGAN
  • SDN CIPANAS
  • SDN JAYANEGARASDN CIPEUTEUY
  • SDN NEGLASARI
  • SDN LEUWI WALUH
  • SDN PAMEUNGPEUK 1
  • SDN PAMEUNGPEUK 2
  • SDN CISALIMAR
  • SDN PASIRHAUR
  • SDN CIHAMERANG
  • SDN MEKARJAYA
  • SDN MEKARJAYA 2
  • SDN CISASAH
  • SDN KALADI 1
  • SDN KALADI 2
  • SDN CISASAH
  • SDN TIPAR
  • SDN CIANAGA
  • SDN CIKURUTUG
  • SMP SEDERAJAT
  • SMPN 1 KABANDUNGAN
  • SMPN 2 KABANDUNGAN
  • MTS AL-IKHLAS
  • PONPES TINGKAT SMP AL HUSNAYAIN
  • MTS AL-BARKAH 1
  • MTS AL-BARKAH 2
  • SMP ISLAM KABANDUNGAN
  • MTS LEUWIWALUH
  • MTS HALIMUN
  • SMP PGRI CIPEUTEUY
  • SMP PGRI CIAWITALI
  • SMA SEDERAJAT
  • SMAN 1 KABANDUNGAN
  • PONPES TINGKAT SMA AL HUSNAYAIN
  • SMK PUTRA KAANDUNGAN
  • SMK PERTANIAN AT-TIJAAN

Profil Kecamatan Kalapanunggal

                                                             Profil Kecamatankalapanunggal Kab.Sukabumi
Secara luas wilayah, Kecamatan Kalapununggal memiliki luas 7.627, 354 Ha. Sebagian tanah seluas itu diisi oleh lebih dari 47.851 jiwa/penduduk juga terdiri atas 36 dusun, 58 RW, dan 211 RT. Serta sejumlah desa seperti, Desa Gunung Endut, Mekarsari, Kadununggal, Kalapanunggal, Palasari Girang, Walangsari, dan Pulosari.
Kecamatan di bawah pimpinan Pambudi T, SH ini memiliki sejumlah potensi, di antaranya pertanian.Namun, lahan pertanian yang cukup mencolok di kecamatan ini adalah palawija, khususnya yang ada di Desa Pulosari dan Walangsari. Di dua desa itu dikembangkan komoditi hasil palawija, seperti tomat, cabai, ketimun, pisang juga ada yang cukup terkenal, yakni pepaya California dan Bangkok.
Komoditi hasil ladang tersebut pada musim panen banyak dijual, baik seputar lokal Kalapanunggal, maupun wilayah sekitarnya atau luar Kalapanunggal. Sedangkan tidak hanya hasil pertanian ladang, potensi lain yang juga berkembang di Kecamatan Kalapanunggal adalah hasil peternakan.
Camat Kalapanunggal, Pambudi T, SH, peternakan yang terlihat di Kalapanunggal adalah domba, terutama di Desa Pulosari. ” Ternak domba ini dikembangkan oleh kelompok peternak,”katanya. Selain itu ada juga warganya yang mengembangkan ternak lele Sangkuriang. Berdasarkan informasi yang didapat, peternakan itu sebagiannya disupport oleh pemerintah melalui bantuan bibit.
Ada lagi satu potensi yang cukup tersohor dan berkembang di Kecamatan Kalapanunggal. Ya, potensi itu dihasilkan dari sektor usaha kecil menengah (UKM). Camat menyebutkan di wilayahnya ada yang dikenal dengan sebutan pacira.” Pacira adalah sejenis makanan ringan sejenis kacang yang banyak dijual oleh sejumlah pengrajin/pedagang. Pemasarannya setahu saya juga tidak hanya lokal, tapi sudah ke luar Sukabumi,”katanya. Masih soal pengembangan sektor UKM, tidak hanya pacira, warga Kalapanunggal, juga ada yang mengembangkan Kopi Karuhun.”Yakni, H Asep setahu saya.Kopi Karuhun ini berkhasiat sebagai obat-obatan dari herbal,”pungkasnya yang juga terus berharap agar potensi yang ada di wilayahnya diharapkan terus berkembang untuk mendongkrak nilai ekonomi di masyarakat. (*)